Selasa, 31 Mei 2016


[LANDSCAPE]
Dimensions 3456 x 2304
Width 3456 pixels
Height 2304 pixels
Bit depth 24
Color sRGB
Camera Canon EOS 600D
F-stop f/5.6
Exposure time 1/250 sec.
ISO speed ISO-200
Focal length 18mm
Flash: no flash, compulsory
White balance: auto white balance (AWB)
Horizontal Vertical resolution 72dpi
Lensa: 15-88mm
Lokasi: Brown Canyon
[HUMAN INTEREST]
Dimensions 3456 x 2304
Width 3456 pixels
Height 2304 pixels
Bit depth 24
Color sRGB
Camera Canon EOS 600D
F-stop f/5.6
Exposure time 1/20 sec.
ISO speed ISO-100
Focal length 55mm
Flash: no flash, compulsory
White balance: cloudy (manual)
Horizontal Vertical resolution 72dpi
Lensa: 15-88mm

Lokasi: Bukit Diponegoro


Selasa, 17 Mei 2016

   

Gambar pada poster ini memiliki arti bahwa tujuan kita mengunjungi pasar semata-mata untuk bertransaksi jual beli, jadi untuk barang-barang belanjaan juga sama walaupun pada tempat yang berbeda (tradisional maupun modern).

Revitalisasi Pasar



Melihat fungsi dan peran pasar tradisional yang strategis dalam peningkatan pendapatan dan penyerpan tenaga kerja, maka dalam pembangunan sector perdagangan merupakan salah satu program prioritas yang telah dikembangkan mulai tahun 2004-2009 merupakan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.

Program tersebut secara simultan dan sinergis akan terus dikembangkan untuk memperkuat pasar dalam negeri melalui pemantapan suplai serta menjaga kelancaran dan efisiensi distribusi barang kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah tanah air.


Dibalik peran pasar tardisional yang strategis tersebut diperlukan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan  daya saing pasar tradisional yang identik dengan sebuah lokasi perdagangan yang kumuh, semrawut, kotor dan merupakan sumber kemacetan lalu lintas.

Citra Pasar Tradisional yang kurang baik tersebut sudah semestinya mendapat perhatian yang cukup besar karena didalamnya terkait dengan hajat hidup orang banyak. Pembenahan Pasar Tradisional  menjadi tempat belanja yang bercitra positif adalah suatu tantangan yang cukup berat dan harus diupayakan sebagai rasa tanggung jawab kepada public.

Pembenahan pasar tradisional tentu saja bukan hanya tugas  pemerintah tetapi juga masyarakat, pengelola pasar dan para pedagang tradisional untuk bersinergi menghapus kesan negative tersebut sehingga pasar tradisional masih tetap eksis di tengah persaingan yang semakin ketat.
1. Pengelolaan Manajemen Pasar


  • Visi dan Misi. Pihak pengelola pasar (Dinas Pasar ditingkat kebijakan dan Perusahaan Daerah) harus memiliki visi dan misi yang jelas tentang arah dan bentuk pasar tradisional yang dikembangkan kedepan.
  • Tugas pokok pengelola pasar adalah melakukan pembinaan terhadap pedagang, menciptakan kondisi pasar yang kondusif dan layak untuk berusaha serta mengupayakan kelancaran distribusi barang sehingga tercipta kestabilan harga barang. Pengelola pasar harus memahami tugas dan fungsinya sebagai pengelola. Orientasi pemerintah daerah masih lebih cenderung pada peningkatan PAD dari pada peningkatan pelayanan kepada masayarakat.
  • Jelas dan pahamnya SOP (Standard Operation Procedure) dimana kinerjanya dapat diukur yang tertuang didalam SOP, namun saat ini SOP Pasar Tradisional dan implementasinya di lapangan belum mencerminkan diterapkannya manajemen yang baik dan benar sehingga masih terjadi banyak salah kelola dan pelanggaran tanpa adanya sanksi yang tegas.
  • Manajemen Keuangan Yang Akuntabel dan Transparan, namun kenyataannya masih belum sesuai karena pengelola pasar masih banyak tidak tranparan dan secepatnya menyatakan rugi walaupun kondisi nyata di lapangan menunjukkan bahwa mereka sangat potensial untuk mendapatkan keuntungan.
  • Pemeliharaan sarana Fisik. Di beberapa pasar tradisional ditemukan bahwa pemeliharaan dilakukan setiap 5 tahun dan umumnya dilakukan atas inisisatif para pedagang sendiri tetapi dengan cara tambal sulam. Kondisi ini menyebabkan pasar tradisional semakin menjadi tidak indah dan tidak bersih. Dampaknya sarana pasar yang seharusnya diperuntukkan untuk bisa bertahan lebih dari 25 tahun menjadi tidak terwujud. Dengan mudah pasar yang baru dibangun, kembali menjadi kumuh dalam waktu singkat.
  • Pedagang Kaki Lima harus Tertib dan layak. Pedagang Kaki lima sangat memerlukan tempat untuk menjajakan dagangannya. Mereka selalu mencari tempat yang ramai dikunjungi pembeli. Sayangnya belum ada solusi yang memadai untuk mereka, cenderung dibiarkan saja sehingga mereka menempati pinggiran jalan untuk menjual. Konsep Pasar Tradisional adalah mengakomodasi tempat penjualan sector informasi yang layak dan sesuai dengan yang mereka inginkan.
  • Premanisme hal ini juga merupakan ciri pasar tradisional yang sangat mengganggu kelancaran dan efisiensi transaksi antara pembeli dan penjual. Hal ini harus diberikan solusi yang baik sehingga konsumen tidak dikorbankan karena membeli barang dengan harga tinggi.
  • Adanya Pengawasan Terhadap barang yang dijual dan Standarisasi Ukuran serta timbangan. Pengelola pasar harus melakukan koordinasi dengan pihak yang berkompeten untuk melaksanakan pengawasan secara rutin demi melindungi kepentingan konsumen.
  • Fasilitas Umum, Parkir, Toilet yang bersih, pembuangan sampah dan limbah yang teratur juga merupakan hal penting bagi pengelola pasar untuk mengembangkan pasar tradisioanl (not just natural but clean).
  • Penataan Los/Kios/Lapak yang beraturan. Adanya kemampuan dan ketegasan oleh manajemen pasar dalam mengatur kios dan lapak secara baik dan rapi. Dalam hal ini pengelola pasar harus tegas mana yang memang peruntukkannya mana yang tidak sehingga bagi yang melanggar dapat dikenakan sanksi.
  • Adanya Asosiasi Pengelola Pasar Tradisional yaitu  Adanya perhimpunan pengelola pasar ini diharapkan mampu memberikan solusi, alternatif  jalan keluar serta kebersamaan dalam menentukan sikap dan arah agar pasar tradisional tetap eksis dan berkembang menjadi pasar tradisional modern yang kokoh dan berdaya saing global.
  • Adanya sikap mental kewirausahaan bagi pengelola pasar dan manajemen seperti halnya melalui pendidikan formal, seminar-seminar kewirausahaan, Training dan Practising baik indoor maupun outdoor, Otodidak, Komitmen Pribadi, Lingkungan dan Pergaulan yang kondusif. Dari kesemua itu diharapkan mampu menggali seluruh potensi pendapatan yang dimiliki ssehingga mampu meningkatkan kontribusi di masa yang akan datang.

Namun yang terpenting adalah komitmen diri dari masing-masing pengelola untuk meraih prestasi guna membangun dan mengembangkan pasar yang dikelola.

  • Pembinaan Disiplin Pedagang adalah Pengelola pasar harus membuat peraturan yang jelas dan kemudian dilakukan sosialisasi dan proses edukasi kepada para pedagang secara rutin dan menyeluruh sehingga semua penghuni pasarmengetahui isi dan maksudnya. Adanya komitmen dari penghuni pasar untuk mentaatinya agar bisa selalu diingat oleh para penghuni pasar, maka naskah peraturan dibuat menjadi semenarik mungkin dan ditempel di berbagai tempat  di lokasi pasar.
  • Penegakan Aturan dan Pengenaan Sanksi yang tegas pada setiap pelanggaran namun tidak diskriminatif dan harus  konsisiten menjalankan peraturan. Pasar akan terjaga ketertibannya apabila pelaku-pelaku didalamnya mentaati peraturan dengan baik dan konsekuen.
  • Ciptakan Pola Pengamanan Bersama dimana petugas sekuriti yang terbatas jumlahnya harus dibantu oleh semua penghuni pasar agar tercipta suatu pola pengamanan bersama. Setiap pedagang harus memiliki tanggung jawab tertentu terhadap keamanan.

2. Peningkatan Pengetahuan Dasar Bagi Para Pedagang

  • Pelatihan Administrasi Pembukuan yaitu tata cara pencatatan transaksi keuangan dan dapat dengan mudah melakukan analisa keuangan.
  • Pelatihan Strategi Penjualan terutama pengaturan barang dagangan (display), pelayanan kepada pembeli, tekhnik komunikasi serta transaksi yang jujur namun tetap menguntungkan, serta promosi barang yang dijual.
  • Sistem Stok dan Delivery yaitu tidak terjadinya penumpukan jika terjadi penurunan permintaan serta tidak kekurangan pada saat permintaan sedang meningkat. Ini terkait langsung dengan mekanisme serta sistim delivery atau distribusi barang dagangan pada waktu yang dibutuhkan dengan jumlah yang tepat. (perlu adanya jalur atau pintu masuk yang khusus untuk traffic barang).
  • Informasi harga barang di pasar,  sebaiknya memiliki akses yang sama untuk mendapatkan informasi tentang harga yang sedang berlaku untuk semua jenis barang yang diperdagangkan di pasar. Ini juga akan memberikan kepuasan terutama konsumen tidak ragu dengan harga yang pantas dan kualitas yang sesuai.
  • Memahami Perilaku Konsumen, Bagaimna memuaskan pelanggan dari factor lainnya seperti adanya kenyamanan berbelanja dan adanya nuansa khusus menarik lainnya yang tidak dimiliki oleh pasar modern.
  • Promosi dan Hari Pelanggan Daya tarik pasar tercipta dengan adanya kharakteristik dan keunikan bagi pelanggan yang harus dikemas dalam berbagai hal mulai dari jenis barang dan makanan yang dijual sehingga pada program promosi. Manajemen Pasar bekerja sama dengan pedagang untuk menentukan Hari Pelanggan dimana dalam satu waktu/hari melakukan kegiatan yang unik seperti berpakaian unik (Happening Arts) mengadakan beberapa program acara yang menarik.
Kesimpulan : Modernisasi bukan satu-satunya solusi, tetapi bisa dilakukan peningkatan fungsi dan daya tarik Pasar Tradisional dalam bentuk lain dengan menciptakan sesuatu yang khas dan unik namun tingkat kenyamanan, keamanan, kebersihan dan ketertiban menjadi terpelihara dengan baik.

Daftar Pustaka:
http://pasartradisional.balidenpasartrading.com/index.php?r=statispage/view&id=2